Borobudur adalah salah satu situs sejarah dan kebudayaan yang paling terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat populer bagi wisatawan asing. Namun, kebijakan harga tiket masuk Borobudur yang lebih mahal bagi wisatawan asing selalu menjadi topik yang diperbincangkan di kalangan masyarakat dan pengunjung.
Beberapa alasan mengapa tiket masuk Borobudur bagi turis asing lebih mahal adalah sebagai berikut:
Berbeda dengan turis lokal, wisatawan asing tidak membayar pajak lokal, sehingga harga tiket masuk untuk turis asing termasuk pajak. Liputan viralÂ
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 31 Tahun 2013 tentang Tarif Layanan Negara pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, harga tiket masuk Borobudur ditetapkan berdasarkan kategori kunjungan, yaitu kunjungan wisatawan lokal dan kunjungan wisatawan mancanegara.
Kebijakan harga tiket masuk Borobudur yang lebih mahal bagi wisatawan asing juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dalam negeri, mengingat jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia sangat besar.
Namun, pemerintah juga mempertimbangkan keseimbangan antara tarif yang adil bagi wisatawan asing dan tarif yang dapat membangkitkan pendapatan bagi negara. Oleh karena itu, meskipun harga tiket masuk Borobudur lebih mahal bagi wisatawan asing, namun fasilitas dan pelayanan yang disediakan untuk wisatawan asing juga lebih baik dan berkualitas.
Baca juga : Lihat SEA games di kamboja
Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan diskon khusus untuk wisatawan asing yang datang dalam jumlah besar, seperti kelompok turis atau rombongan wisata. Diskon ini bertujuan untuk mendorong wisatawan asing agar datang ke Indonesia dan memilih Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata.
Pernyataan
Dalam hal ini, kebijakan harga tiket masuk Borobudur yang lebih mahal bagi wisatawan asing bukanlah untuk diskriminatif atau merugikan, namun lebih sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dan memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan asing. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita juga harus menghargai kebijakan tersebut dan membangun citra Indonesia sebagai tujuan wisata yang ramah dan menguntungkan.
